Penulis | I Nengah Laba |
Penerbit | Penerbit Vidia |
Jenis Terbitan | Buku |
Kategori | Buku Teks |
ISBN | 978-979-19808-4-5 |
Ukuran | 15 cm x 21 cm |
Jumlah Halaman | iv + 112 hal. |
Bulan & Tahun Terbit | 2009 |
Kondisi Terbitan | Baru |
Ketersediaan | Tersedia |
Pengalaman penulis sebagai guru dan dosen membuktikan bahwa lembaga pendidikan formal (sekolah) belum mampu melepaskan dirinya dari birokrasi dan campur tangan Negara. Dalam konteks ini, sering terjadi kesulitan pemisahan antara idealisme politik dengan idealisme pendidikan. Artinya, sekolah dan lembaga pendidikan formal lainnya akan terus berdinamika sesuai dengan dialektika politis Negara-bangsa. Konsekuensinya, perubahan kebijakan pendidikan cenderung mengada sejalan dengan pergantian kekuasaan pemerintahan (Negara). Menyitir pendapat Mochtar Buchori dalam Sindhunata (2005) idealisme politik mengacu pada sosok masyarakat dan idealisme pendidikan mengacu pada sosok manusia. Secara teoretis sudah jelas idealisme dimaksud harus dibedakan untuk mewujudkan tujuan universal pendidikan, yakni untuk memanusiakan manusia.