Jakarta - Belajar di sekolah terus menerus dan mengerjakan beberapa pekerjaan rumah (PR) atau tugas mungkin bisa menurunkan kesejahteraan mental siswa. Namun, sebuah studi menunjukkan bahwa mendengarkan musik bisa membantu siswa untuk mengurangi kecemasan.
Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang mendengarkan musik dengan santai atau fokus memiliki skor kesejahteraan mental yang lebih tinggi dan tingkat kecemasan yang lebih rendah.
Pilihan Musik yang Tepat Bisa Membantu Siswa
Selama ini, musik telah dikenal memiliki manfaat untuk membantu relaksasi atau meditasi. Selain itu, aktivitas berbasis musik dalam pendidikan anak usia dini telah terbukti mendukung pengaturan diri, perkembangan kognitif dan intelektual, literasi, dan bahasa.
"Orang-orang merespons musik secara berbeda. Kita perlu memikirkan musik apa yang mereka sukai. Misalnya, musik klasik tradisional tidak cocok untuk semua orang, tetapi soundtrack dari (film) Destiny atau Skyrim mungkin bisa membantu," kata Phyllis Medina, PhD, direktur program psikologi di Kampus Global Universitas Maryland, dikutip dari laman resmi kampus, Minggu (4/2/2024).
Menurut Medina, soundtrack dan genre musik yang tepat dapat membantu siswa dalam perjalanan akademis mereka.
"Belajar bisa membuat stres, dan kecemasan yang berlebihan dapat menghambat pembelajaran dan konsolidasi memori. Pilihan musik yang tepat, seperti musik instrumental, dapat membantu menghalangi gangguan, meningkatkan konsentrasi, dan mempertahankan perhatian selama sesi belajar," imbuh Medina.
Namun, perlu diketahui, bahwa setiap siswa berbeda dalam cara mereka belajar, sehingga preferensi musik mereka juga bisa berbeda-beda.
Cara Optimal Mendengarkan Musik Saat Belajar
Menurut pakar, ada beberapa hal yang perlu diingat agar siswa dapat memanfaatkan musik sebaik-baiknya saat belajar. Salah satu hal terpenting yang perlu diingat adalah volume pemutaran musik.
"Dengan penggunaan earbud dan headphone, penting untuk diperhatikan bahwa musik yang tenang sekalipun dapat mengganggu konsentrasi jika terlalu keras. Tingkat audio yang moderat akan membantu menghindari fokus yang berlebihan," papar Medina.
Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan lagu-lagu yang hafal secara lirik dan memiliki tempo yang bisa mengganggu. Sebab, hal itu dapat mengalihkan fokus ke musik dan menjauh dari informasi pembelajaran yang harusnya didapatkan. Oleh karena itu, musik instrumental atau musik suasana yang cenderung tidak memiliki lirik dapat menjadi pilihan yang optimal untuk pembelajaran.
"Jadi penting untuk memilih musik yang membuat Anda tetap fokus atau memiliki pola pikir positif," ucap Medina.
Ahli saraf kognitif dari Departemen Psikologi & Ilmu Otak, Steven Smith, juga mengatakan bahwa musik yang digunakan sebagai latar belakang akan membantu. Tapi jika mengandung lirik atau kata-kata tertentu, justru bisa mengganggu.
"Jadi kalau mau dengerin musik sambil belajar, usahain dengerin yang nggak ada kata-katanya, atau kalau memang ada kata-katanya, mudah-mudahan dalam bahasa yang sama sekali gak ngerti. Itu (lagu yang ada kata-katanya) akan mengalihkan perhatian dari hal-hal yang sedang Anda coba pelajari," terangnya dikutip dari situs College of Arts & Science, Texas A&M University.
Smith menyarankan untuk mendengarkan musik latar yang familiar, karena musik tersebut tidak terlalu mengganggu dibandingkan musik baru atau menarik.
Sumber :