Uji Hipotesis dalam Penelitian: Pengertian, Ciri, Jenis, Prosedur, dan Contohnya

  • Dibaca: 1126 Pengunjung
  • |
  • 01 April 2024
  • |
  • Kontributor: Nur wasilatus Sholeha

Sumber: detikedu. Foto: Freepik

Jakarta - Pada penulisan penelitian dan karya ilmiah, salah satu unsur yang dikenal di dalamnya adalah hipotesis yang dibuat untuk mengambil keputusan sementara. Pengujian hipotesis merupakan prosedur statistik yang memungkinkan peneliti untuk menggunakan data sampel, sehingga dapat menggambarkan kesimpulan mengenai populasi.
Berikut penjelasan lengkap tentang pengujian hipotesis yang bisa kamu gunakan dalam penelitian dan pembuatan karya ilmiah.

Pengertian Pengujian Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani yaitu hupo yang berarti lemah atau kurang atau di bawah, sedangkan thesis berarti teori, proposisi, atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti. Sehingga hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih sementara.
 

Sementara, pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan memutuskan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan parameter populasi.

Dikutip dari buku Statistika Pendidikan: Teori, Aplikasi, dan Kasus, Edisi 2 oleh Siti Nurhasanah, hipotesis adalah suatu pernyataan mengenai nilai suatu parameter populasi yang dimaksudkan untuk pengujian dan berguna dalam pengambilan keputusan.

Hipotesis pada dasarnya merupakan anggapan yang mungkin benar, dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan. Ada juga yang mengatakan hipotesis merupakan dugaan sementara yang didasarkan teori, dugaan tersebutlah yang menjadi jawaban sementara atas masalah yang dikemukakan.

Hipotesis digolongkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:

Hipotesis nol (H0)
Hipotesis nol adalah hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan, tidak ada perubahan atau tidak ada hubungan/pengaruh antar variabel, tidak ada yang terjadi, itulah mengapa disebut nol.

Hipotesis alternatif (Ha)
Hipotesis alternatif adalah kebalikan dari hipotesis nol (H0) yaitu menyatakan bahwa terdapat perbedaan, hubungan atau pengaruh antarvariabel. Hipotesis ini juga disebut dengan hipotesis ilmiah (H1).

Salah satu fakta sederhana yang mendasari uji statistik hipotesis yaitu suatu hipotesis dapat ditolak, tetapi tidak pernah diterima kecuali untuk sementara, karena bukti lebih lanjut dapat membuktikan bahwa ini salah. Dengan kata lain, menerima atau menolak hipotesis harus berdasarkan bukti yang ada.

Ciri-ciri Hipotesis yang Baik
Terdapat beberapa ciri-ciri hipotesis yang baik, di antaranya:

Harus menyatakan hubungan
Harus sesuai dengan fakta
Harus sesuai dengan ilmu
Harus dapat diuji
Harus sederhana
Harus dapat menerangkan fakta.
Jenis-jenis Pengujian Hipotesis
Hipotesis memiliki jenis-jenis berdasarkan kriterianya, yaitu sebagai berikut:

1. Berdasarkan Parameter
Pengujian hipotesis rata-rata, yaitu pengujian hipotesis mengenai rata-rata populasi yang didasarkan pada informasi sampelnya. Hipotesis ini digunakan untuk pengujian hipotesis satu rata-rata, beda dua rata-rata, dan beda tiga rata-rata.

Pengujian hipotesis tentang proporsi, yaitu pengujian hipotesis mengenai proporsi populasi yang didasarkan pada informasi sampelnya. Digunakan untuk pengujian hipotesis satu proporsi, beda dua proporsi, dan beda tiga proporsi.

Pengujian hipotesis tentang varian, yaitu pengujian tentang varians yang didasarkan pada informasi sampelnya. Digunakan untuk pengujian hipotesis satu varian dan kesamaan dua varians.

2. Berdasarkan Jumlah Sampel
Pengujian hipotesis sampel besar, yaitu pengujian hipotesis dimana sampelnya yang digunakan berjumlah 30 atau di atas 30.

Pengujian hipotesis sampel kecil, yaitu pengujian hipotesis di mana sampel yang digunakan kurang dari 30.

3. Berdasarkan Jenis Distribusinya
Pengujian hipotesis dengan distribusi z
Pengujian hipotesis dengan distribusi t (t student)
Pengujian hipotesis dengan distribusi F
Pengujian hipotesis dengan distribusi X2.
Prosedur Pengujian Hipotesis
Hipotesis berfungsi sebagai dasar pengambilan keputusan anggapan sehingga hipotesis tersebut harus diuji. Oleh sebab itu terdapat yang namanya prosedur pengujian hipotesis.

Dalam prosedur tersebut, dimungkinkan keputusan yang sudah dibuat tersebut diterima atau ditolak. Adapun prosedur pengujian hipotesis yaitu:

Merumuskan hipotesis, baik hipotesis nol maupun hipotesis alternatif.
Menentukan taraf nyata (probabilitas menolak hipotesis)
Menentukan uji statistik melalui alat uji statistik seperti uji Z, t, F, X2 dan lain-lain.
Menentukan daerah keputusan, daerah di mana hipotesis nol diterima atau ditolak
Mengambil keputusan.
Keputusan tersebut berupa menerima H0, menolak H1 atau menolak H0, menerima H1.

Merumuskan Hipotesis
1. Hipotesis nol yaitu (H0) dirumuskan sebagai pernyataan yang akan diuji. Untuk merumuskan pengujian hipotesis, hendaknya H0 dibuat pernyataan untuk ditolak.

2. Hipotesis alternatif dirumuskan sebagai lawan dari hipotesis nol. Adapun bentuk dari Ha terdiri atas:

H0 ; q = qo à H1 : q > qo

H1 : q < qo

H1 : q ≠ qo


Contoh Pengujian Hipotesis
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah catchability gillnet rata-rata masih tetap 30 ekor ikan atau lebih kecil dari itu. Data-data sebelumnya diketahui bahwa simpangan catchability 25 ekor.

Sampel yang diambil 100 trip untuk diteliti dan diperoleh rata-rata tangkap 27 ekor. Apakah nilai tersebut masih dapat diterima sehingga catchability gillnet 30 ekor? Ujilah dengan taraf nyata 5%.

Pembahasan:

Diketahui :

n = 100 α = 5% µ0 = 30

σ = 25 X = 27

a. Merumuskan Hipotesis

H0 : µ = 30

H1: µ < 30

b. Taraf nyata dan nilai z tabel

α = 5%

Z0,05 = -1,65 (Uji sisi kiri)

c. Kriteria Pengujiannya

H0 diterima jika : Zo > -1,65

H0 ditolak jika : Zo < -1,65

d. Uji Statistik

Zo = (27 - 30) / (25/1001/2) = -1.2

maka Zo > -1,65 à Ho diterima

e. Kesimpulan

Catchability gillnet sebesar 30 ekor.



 

  • Dibaca: 1126 Pengunjung
  • |
  • 01 April 2024