Songsong Paradigma Baru, SMP Negeri 1 Denpasar Gelar Workshop Kurikulum Merdeka

  • Dibaca: 460 Pengunjung
  • |
  • 05 Februari 2022
  • |
  • Kontributor: Ni Luh Putu Elly Prapti Erawati

Peserta seminar berfoto bersama narasumber

 

DENPASAR – SMP Negeri 1 Denpasar telah siap untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka mulai tahun ajaran 2022/2023 dengan spirit mandiri berubah. SMP Negeri 1 Denpasar juga telah mendaftarkan diri menjadi sekolah yang akan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.

“Untuk menyongsong penerapan paradigma baru di SMP Negeri 1 Denpasar Tahun Ajaran 2022/2023 ini, perlu ada workshop atau pelatihan dalam rangka meningkatkan kesiapan satuan pendidikan ini untuk penerapan Kurikulum Merdeka nantinya,” kata Ketua Panitia Workshop Kurikulum Merdeka dan Review Kurikulum 2013 Dalam Rangka Menyongsong Penerapan Paradigma Baru di SMP Negeri 1 Denpasar Tahun Ajaran 2022/2023, Dr. Putu Eka Juliana Jaya, S.E., M.Si., Senin (25/4/2022).

Menurutnya, workshop yang dilaksanakan selama empat hari, Senin – Kamis, 25 – 28 April 2022, tersebut dimaksudkan untuk memperkenalkan paradigma baru yang terkandung dalam Kurikulum Merdeka kepada stake holders SMP Negeri 1 Denpasar, terutama guru sehingga siap untuk ditetapkan pada tahun ajaran 2022/2023 di SMP Negeri 1 Denpasar.

Selain itu, kata Wawa Arjaya –demikian sapaan akrabnya– workshop tersebut bertujuan untuk memperdalam pemahaman Kurikulum 2013 dengan berorientasi kepada Kurikulum Merdeka, terutama pada penguasaan RPP berdiferensiasi dengan penguatan Profil Pelajar Pancasila. “Workshop ini juga untuk memberikan pemahaman terkait model pembelajaran Project Based Learning,” paparnya.

Dijelaskan, SMP Negeri 1 Denpasar merupakan salah satu satuan pendidikan yang sarat prestasi, yang selama ini telah menjadi barometer dan rujukan di Denpasar, bahkan Bali. “Sekolah kami memiliki guru penggerak yang kebetulan adalah diri saya sendiri. Saya bersama seluruh Guru Penggerak Angkatan 1 lainnya sudah mengikuti pembekalan selama 9 bulan, untuk memperoleh berbagai kompetensi yang dibutuhkan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar,” jelasnya.

Wawa Arjaya mengatakan, sebagai Guru Penggerak, ia wajib memberikan pengimbasan terkait pengetahuan yang sudah diperoleh kepada guru-guru yang lain sehingga seluruh guru memiliki pemahaman terkait spirit Merdeka Belajar dan paradigma baru dalam pembelajaran. Ia juga harus mendorong pergerakan untuk menerapkan Merdeka Belajar di lingkungannya.

“Astungkara saya selaku Guru Penggerak dapat memberikan dampak positif dan berkontribusi bagi peningkatan mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Denpasar,” ujarnya.

Dijelaskan, peserta workshop sebanyak 46 orang yang terdiri dari 25 orang Guru ASN, 8 orang Guru P3K, 11 Guru Kontrak Dinas, dan 2 orang Guru Honor SMP Negeri 1 Denpasar. Dari kegiatan ini, peserta diharapkan nantinya memiliki pemahaman tentang konsep Kurikulum Merdeka. Juga memiliki pemahaman tentang konsep Profil Pelajar Pancasila, Dimensi, Elemen, Sub Elemen, memahami model pembelajaran Project Based Learning. Selain itu, kata Wawa Arjaya, dari workshop ini diharapkan peserta dapat menyusun Modul Ajar dan pengembangan Modul Proyek, dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan penguatan Profil Pelajar Pancasila, serta dapat menerapkan model pembelajaran Project Based Learning.

Selain itu, menurut Wawa Arjaya, dalam perjalanan, akan rutin diadakan coaching clinic oleh narasumber untuk mengawal jalannya penerapan Kurikulum Merdeka, yang diawali dari siswa kelas VII

Sementara yang tampil sebagai narasumber pada Workshop Kurikulum Merdeka dan Review Kurikulum 2013 Dalam Rangka Menyongsong Penerapan Paradigma Baru di SMP Negeri 1 Denpasar Tahun Ajaran 2022/2023 di hari pertama, yakni Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar, Drs. A.A. Gede Wiratama, M.Ag., yang menjelaskan Kebijakan Pemerintah Kota Denpasar dalam bidang Pendidikan, Kabid PSMP Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar, A A Putu Gede Astara, ST, yang menjelaskan Platform Merdeka Mengajar, Pengawas SMPN 1 Denpasar, Dra. Ni Nyoman Kartiniasih, M.Pd , yang mengupas Cara Mengoperasikan Platform Merdeka Mengajar, dan I Made Arjana, S.Pd., M.Pd., Pelatih Ahli Sekolah Penggerak, yang membahas materi Kurikulum Merdeka.

Juga tampil Ni Luh Putu Rusmana, M.Pd., Kepala Sekolah Penggerak Kota Denpasar, yang menyampaikan materi Pembelajaran Pradigma Baru, dan Dr. I Wayan Suandi, M.Pd., Widya Iswara Ahli Madya BKPSDM Provinsi Bali, dengan materi Penyusunan Perangkat Ajar. Narasumber lainnya Cokorda Agung Anre Juniana, S.Pd, M.Pd., Pelatih Ahli Sekolah Penggerak, yang menyampaikan materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, serta Ni Luh Putu Elly Prapti Erawati, M.Pd., Pelatih Ahli Sekolah Penggerak, dengan materi Assesmen Pembelajaran.

Sementara itu, dalam sambutannya, Kepala SMP Negeri 1 Denpasar, I Gusti Ayu Putu Tirtawati, S.Pd., mengatakan, pada tahun ajaran 2022/2023 sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi No. 56/M/2022, satuan pendidikan dapat menerapkan Kurikulum Baru, yakni Kurikulum Merdeka. Menurutnya, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak mulai dari waka kurikulum, guru-guru dan pihak lain terkait soal itu.

“Melihat potensi dari SMP Negeri 1 Denpasar yang merupakan salah satu satuan pendidikan sarat prestasi, yang selama ini telah menjadi barometer dan rujukan di Denpasar, bahkan Bali. Kami juga memiliki guru penggerak yang dalam workshop ini kami daulat sebagai ketua panitia. Maka kami memutuskan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2022/2023,” ujarnya.

Dikatakan, dengan menerapkan kurikulum baru ini sama seperti memasuki medan perang yang baru. Dimana pihaknya tidak mengetahui secara pasti bagaimana medan perang ini, maka pihaknya tidak bisa menerapkan kurikulum ini secara utuh 100%.

“SMP Negeri 1 Denpasar telah mendaftarkan diri untuk menjadi sekolah yang akan berpartisipasi dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, dengan spirit mandiri berubah. Yakni Kurikulum Merdeka baru akan diterapkan secara penuh pada kelas 7, sementara kelas 8 dan 9 masih akan menerapkan kurikulum 2013, namun rasa kurikulum merdeka yakni dengan menyisipkan pembelajaran berdiferensiasi dengan Profil Pelajar Pancasila dan memberikan beberapa proyek kepada peserta didik,” jelas I Gusti Ayu Putu Tirtawati.

Menurutnya, untuk dapat menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran baru perlu adanya workshop untuk dapat meningkatkan kesiapan sekolah kami dalam menyongsong Kurikulum Merdeka tersebut. Agar guru-guru memiliki pemahaman yang sama tentang Kurikulum Merdeka dan siap menerapkannya pada tahun ajaran baru.

Sementara Kadis Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar dalam sambutan yang dibacakan Kabid PSMP Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar, AA Putu Gede Astara, ST, menyatakan, peluncuran Kurikulum Merdeka merupakan penguatan dari Kurikulum Darurat untuk mengatasi krisis pembelajaran di Indonesia yang dinilai belum membaik dari tahun ke tahun. Krisis pembelajaran semakin bertambah karena adanya pandemi Covid-19 yang menyebabkan hilangnya pembelajaran (learning loss) dan meningkatnya kesenjangan pembelajaran di satuan Pendidikan.

“Penerapan Kurikulum Merdeka ini lebih dianggap relevan dan interaktif. Di mana pembelajaran melalui proyek akan memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu actual seperti isu lingkunganm Kesehatan dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila,” jelasnya.

Menurutnya, itulah esensi dari Kurikulum Merdeka. Di mana para Pendidikan ditantang untuk terus mau belajar, berkembang dan berani memimpin perubahan ke arah yang lebih baik untuk menentukan masa depan Pendidikan di Indonesia.

Dikatakan, dalam penerapannya nanti akan menghadapi berbagai macam tantangan. “Namun, saya yakin para kepala sekolah bersama guru dan warga sekolah yang ada di satuan Pendidikan, khususnya di SMP Negeri 1 Denpasar mampu bergerak Bersama dan mampu mengubah tantangan itu menjadi peluang atau kesempatan sehingga menemukan kemenangan. Saya berharap, tetaplah bersemangat dalam melaksanakan program yang ditetapkan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah demi masa depan anak-anak kita dan demi terwujudnya Merdeka Belajar,” tandasnya. (bs)

sumber https://www.balisharing.com/2022/04/25/songsong-paradigma-baru-smp-negeri-1-denpasar-gelar-workshop-kurikulum-merdeka/ 

  • Dibaca: 460 Pengunjung
  • |
  • 05 Februari 2022