Penguatan Literasi dan Numerasi, Proses Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan
Ni Ketut Rinduasih, S.Pd., memberikan sambutan dalam pembukaan pendampingan penguatan literasi numerasi yang diselenggarakan oleh BPMP Provinsi Bali (16/8/2022)
Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan meletakkan penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Penguatan literasi dan numerasi peserta didik menjadi salah satu program prioritas dalam meningkatkan mutu pendidikan dan standar kompetensi lulusan.
Dalam upaya meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi di kalangan pendidik, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Bali menyelenggarakan kegiatan Pendampingan Penguatan Literasi dan Numerasi di sejumlah sekolah. Tujuan kegiatan ini adalah untuk melakukan overview profil pendidikan dengan fokus literasi dan numerasi.
Pendampingan Penguatan Literasi dan Numerasi dilaksanakan di SMPN 1 Mendoyo, Kabupaten Jembrana pada Selasa, 16 Agustus 2022. Tim BPMP Provinsi Bali diterima oleh wakil kepala sekolah, Ibu Ni Ketut Rinduasih, S.Pd. Peserta kegiatan Pendampingan Penguatan Literasi dan Numerasi berasal dari SMPN 1 Mendoyo dan SMPN 5 Mendoyo dengan rincian masing-masing dari unsur Kepala Sekolah, guru mata pelajaran kelas VIII dan dari unsur pengawas pembina.
Pengawas Pembina SMP Kabupaten Jembrana, Drs. I Made Dwiyasa,M.Pd. mengapresiasi program implementasi kurikulum merdeka. Sebab, kurikulum merdeka berorientasi pada siswa yang berbeda dari paradigma sebelumnya yang berpusat pada guru dan berorientasi pada materi pelajaran (content curicculum).
“Ini merupakan hal yang baru sehingga perlu proses dan konsistensi kebijakan pendidikan. Implementasi kurikulum merdeka akan bisa terwujud jika terjadi perubahan pola berpikir guru dalam pembelajaran. Artinya, perubahan kebijakan kurikulum perlu dibarengi dengan pola berpikir guru sebagai garda terdepan dalam implementasi”, jelas Pak Dwi yang alumnus magister manajemen pendidikan.
Bapak Dwiyasa menambahkan bahwa apabila IKM terlaksana dengan benar di tataran operasional akan dapat mengembalikan marwah esensial dari pendidikan, yakni peserta didik dapat membelajarkan diri sesuai dengan kebutuhan hidup dan fase usia peserta didik.
Untuk menjembatani program IKM, selaku pengawas pembina SMP Kabupaten Jembrana kegiatan yang telah dilakukan di antaranya workshop IKM, khususnya bagi tenaga pendidik di kelas VII dan Review Kurikulum bagi guru-guru pengajar kelas VIII dan IX.
Pendampingan dilaksanakan secara akademis dengan pemaparan materi dan diskusi oleh widyaprada BPMP Provinsi Bali, Ni Ketut Irma Parwati didampingi tim teknis dari fungsional umum, Ni Made Budi Marettini dan Koordinator Konsultan, I Nengah Laba
Adapun materi yang dikuatkan dalam pendampingan literasi dan numerasi ini terkait:
Di tataran implementasi, kegiatan pendampingan terus dilakukan terhadap guru-guru untuk memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar (PMM). Sebagai tindaklanjut kegiatan workshop, pengawas pembina melakukan refleksi pelaksanaan intrakulikuler dan kokulikuler berupa projek penguatan profil pancasila.
Denpasar Institute Perkuat Riset dan Inovasi untuk Masa Depan.
Denpasar Institute Perkuat Layanan Konsultan untuk Pengembangan Inovasi dan Bisni
Denpasar Institute Fokus pada Peningkatan SDM melalui Program Pengembangan Kepemimpinan
Denpasar Institute Perkuat Riset dan Inovasi untuk Masa Depan Berkelanjutan
Denpasar Institute Perluas Kerja Sama untuk Penguatan Pendidikan dan Riset
Peran Indonesia dalam Bidang Pendidikan di ASEAN
Pola Komunikasi Publik di tengah Pandemi Covid-19
TUMPEK LANDEP–LANDUHING IDEP: RESEARCH METHOD UNTUK MENJAGA KETAJAMAN INTELEGENSI DAN INTELEKTUAL
Pariwisata di Masa Pandemi Covid-19
SADHAKA SANG SISTA: TEMPAT MEMINTA AJARAN DAN PETUNJUK SUCI