Merdeka Belajar dan Riset Merdeka, Menulis Memerdekakan Diri Menuju Keabadian
Program Penulisan Book Chapter Dosen dan Peneliti Indonesia
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
Pramoedya Ananta Toer, 1925 – 2006
Menyambut Hari Kemerdekaan RI ke-75 dan Program Merdeka Belajar di Tahun Akademik 2020-2021, layak untuk diingat pesan penulis besar republik ini, Pramoedya Ananta Toer. Menulis adalah bekerja untuk keabadian. Ini berarti, menulis merupakan salah satu cara terbaik menuju dan menuntaskan keabadian hidup.
“Menulis adalah proses memerdekakan diri dari pergulatan ide. Ide kreatif nan ilmiah perlu ditransformasi ke dalam wujud tulisan untuk pengetahuan bersama dan sebagai pengabdian kita dalam bentuk literasi sosial,” ungkap ketua Forum Komunikasi Pengelola Jurnal Ilmiah Indonesia (ForKom PJII) pada Minggu, 28/6. Dalam konteks ini pula, ForKom PJII menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga untuk menerbitkan book chapter. “Kami membuka ruang kepada dosen dan peneliti di seluruh Indonesia untuk menulis bersama, untuk memerdekakan diri dari pergulatan ide,” jelas Dr. Laba, Ketua ForKom PJII.
Wakil ketua ForKom PJII, Prof. Dr. Widnyana menambahkan bahwa tujuan penerbitan buku ini untuk merangkum ide kreatif para dosen dan peneliti dari berbagai bidang ilmu dalam bentuk electronic & printed book chapter dan untuk mewujudkan Gerakan Literasi Sosial melalui jalur pendidikan.
Para Dosen dan peneliti dari seluruh Indonesia diundang kontribusinya untuk menulis buku bersama dengan mengirimkan naskah berupa artikel ilmiah populer (artikel opini) atau hasil penelitian dengan Sub Tema:
Tema besar penerbitan buku ini adalah ““Pendidikan & Kontekstualisasi Merdeka Belajar Sebelum, Selama dan Pasca Pandemi”. Melalui program merdeka belajar dalam koridor ilmiah, riset bisa merdeka untuk selanjutnya dituliskan dalam proses menuju keabadian ide dalam sebuah buku.
Mari menjadi bagian dari data-histori kehidupan atau meminjam istilah Bapak Pramoedya yang dikutip di awal berita ini, menjadi abadi melalui jalan MENULIS.
Selamat Memperingati Hari Paskah
Denpasar Institute Luncurkan Program Pengembangan Kompetensi Pendidik Berkelanjutan
Denpasar Institute Dorong Inovasi Pengembangan SDM Melalui Program Riset Terpadu
Menyalakan Api Inspirasi: Kolaborasi Denpasar Institute dengan Komunitas Lokal
Denpasar Institute Jalin Kerja Sama Strategis untuk Pengembangan SDM Unggul
Peran Indonesia dalam Bidang Pendidikan di ASEAN
Pola Komunikasi Publik di tengah Pandemi Covid-19
TUMPEK LANDEP–LANDUHING IDEP: RESEARCH METHOD UNTUK MENJAGA KETAJAMAN INTELEGENSI DAN INTELEKTUAL
Pariwisata di Masa Pandemi Covid-19
SADHAKA SANG SISTA: TEMPAT MEMINTA AJARAN DAN PETUNJUK SUCI