Jakarta - Pemerintah mengumumkan bahwa ekonomi nasional mengalami peningkatan signifikan pada kuartal kedua tahun 2024. Berdasarkan laporan terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan bahwa kenaikan ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan investasi asing dan konsumsi domestik yang terus tumbuh. "Kami melihat adanya pemulihan yang lebih cepat dari yang diharapkan, terutama dalam sektor manufaktur dan jasa," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (28/6).

Selain itu, sektor pariwisata juga menunjukkan tren positif setelah pemerintah melonggarkan pembatasan perjalanan. Destinasi wisata populer seperti Bali dan Yogyakarta mencatat peningkatan jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun internasional. Hal ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah setempat.

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya menjaga momentum pemulihan ini dengan terus mendorong inovasi dan digitalisasi di berbagai sektor. "Kita harus terus beradaptasi dengan perubahan global dan memastikan bahwa ekonomi kita tetap kompetitif," kata Presiden dalam pidatonya di Istana Negara.

Namun, pemerintah tetap waspada terhadap tantangan yang mungkin muncul, termasuk ketidakpastian ekonomi global dan potensi risiko inflasi. Untuk itu, langkah-langkah strategis akan terus diambil untuk memastikan stabilitas ekonomi yang berkelanjutan.

Dengan hasil yang positif ini, diharapkan Indonesia dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi tahunan sebesar 5,5% pada akhir tahun 2024. Pemerintah optimis bahwa dengan dukungan dari semua pihak, pemulihan ekonomi akan terus berlanjut dan membawa manfaat bagi seluruh masyarakat.